Connect with us

News

Hidupkan Ekonomi Rakyat, Anna Minta UMKM di Maluku khususnya di kawasan Masela Difasilitasi

Jakarta – Jelang beroperasinya Lapangan Gas Abadi (LGA) Blok Masela di Laut Arafuru, Maluku menjadi angin segar bagi masyarakat Maluku khususnya di kawasan Masela, baik itu kesempatan kerja maupun usaha bagi masyarakat setempat.

INPEX resmi menjadi pengelola utama dan juga secara tertulis telah menyepakati pemberian Partisipant Interest (PI) 10 persen kepada Maluku. Selain PI 10 persen, kesempatan kerja juga terbuka bagi masyarakat Maluku.

Anggota DPD-RI asal Maluku Anna Latuconsina meminta agar pemerintah, pengusaha dan masyarakat Maluku harus siap atas beroperasinya Blok Masela, baik itu penyerapan tenaga kerja hingga menyuplai bahan pokok untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

“Secara geografis Blok Masela lebih dekat ke NTT, dibandingkan dari Masela ke Ambon. Sehingga stok makanan baik sayur dan bahan pokok lainnya akan lebih murah dibeli dari NTT. Jadi posisi ini sudah menguntungkan NTT. Menurut saya Maluku harus siap dan melihat kebutuhan ini menjadi peluang usaha, karena puluhan ribu tenaga kerja akan datang kesana,” ujar Anna Latuconsina kepada wartawan di ruang kerjanya akhir pekan kemarin.

Menurut Anna, dengan beroperasinya Blok Masela nanti pertambahan jumlah penduduk di Masela akan bertambah, karena ribuan tenaga kerja akan berdatangan kesana dan permintaan bahan makanan juga akan meningkat.

Akan banyak orang berdatangan dari luar sebagai pekerja maupun berwiraswasta untuk memenuhi konsumsi yang cukup besar, apakah itu sayuran, telur, sembako, daging, ikan dan sebagainya,” kata Anna.

“Sektor ini harus menjadi perhatian Maluku agar mengambil kesempatan ini, jangan sampai kita nanti hanya sebagai penonton,” sambungnya.

Pemerintah perlu memperhatikan peluang UMKM di bidang peternakan , pertanian misalnya di Kabupten-kabupaten yang dekat dengan Blok Masela.

Selain itu, tambah Anggota DPD-RI tiga periode ini, untuk melayani konsumsi di kawasan Masela Pemerintah atau swasta harus hadir memberikan pendampingan dan modal usaha .

Anna juga mengingatkan pemerintah Maluku dan tokoh masyarakat untuk tidak terganggu dengan wacana ada nya pembagian PI 10 persen Blok Masela ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), karena hal itu tidak ada kaitannya dengan PI 10 persen milik Maluku.

Untuk Maluku sudah harga mati dapat 10 persen dari pengelolaan Blok Masela dan itu tidak bisa diganggu. Sekarang kita fokus untuk hidupkan UMKM di Masela, agar ekonomi masyarakat di sana terus meningkat,” tutup Anna. (***)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

More in News