
AMBON – Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) belum berjalan baik. Terkhusus infrastruktur jalan dan jembatan untuk mendukung ekonomi masyarakat setempat.
“Infrastruktur jalan dan jembatan sangat dibutuhkan oleh Masyrakat Maluku Tenggara untuk menunjang perekonomian,” kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Maluku Tenggara Ernes Renyaan saat menggelar reses bersama Anggota DPD-RI, Anna Latuconsina lewat aplikasi zoom.
Saat ini, kata Ernes Renyaan saat ini jalan trans nasional trans Kei Besar sepanjang 101 KM sudah masuk dalam RPJMN 2020-2024. Pasalnya, trans Kei Besar bisa menghubungkan desa satu dengan desa yang lain.
“Keberadaan jalan trans Kei Besar ini sangat dibutuhkan untuk menghubungkan desa dengan desa, desa dengan kecamatan yang sebelumnya hanya ditempuh lewat jalur laut, yang apabila musim ombak akan sangat menyulitkan masyarakat dalam memasok dan memasarkan hasil kebun,” ucapnya.
Selain pembangunan jalan, Ernes Renyaan pun menyinggung soal pengembangan irigasi pertanian masyarakat. Saat ini ada 22,558 hektar lahan yang belum dikembangkan, lantaran belum adanya irigasi.
“22.558 Hektar lahan yang merupakan potensi daerah yang perlu dikembangkan irigasi. Sebelumnya telah ada irigasi namun perlu direvitalisasi kembali sehingga potensi pertanian dapat berjalan dengan baik terutama lima kecamatan di Pulau Kei Kecil,” jelasnya.
“Irigasi ini sangat penting untuk menunjang ekonomi masyarakat, dan mensupport bahan makanan untuk mega proyek Blok Masela,” sambungnya.
Diakhir pertemuan via online itu, Netty Uar juga melaporkan ke Anna Latuconsina terkait kesulitan air bersih di Kepulauan Kei Besar. Untuk itu program Pansimas sangat dibutuhkan oleh masyarakat di Kepulauan Kei Besar saat ini.
“Untuk pengadaan air bersih di desa yang kesulitan air bersih di Kepulauan Kei Besar. Kebutuhan akan air bersih masih menjadi kebutuhan masyarakat Maluku Tenggara. Program Pansimas diharapkan masih diberikan kepada kabupaten Maluku Tenggara,” tutupnya. (***)
